Tegur Sapa: Bagaimana Hidupmu Beberapa Bulan Ini?

Teo Ariesda
3 min readNov 16, 2020

--

Bertanya tentang keadaan fisik dan mental, serta kemunafikan sebelum dan sesudah pandemi

Halo!

Ternyata kemalasan bikin tulisan disini sempat terhenti selama kurang lebih empat bulan, entry tulisan terakhir terbit di bulan Juli kemarin. Jarak yang sangat wow, kalo dibandingkan dengan dulu yang bisa seminggu sekali rilis tulisan.

Selain rasa malas, salah satu faktor lainnya adalah pekerjaan yang baru saya dapat (tapi udah cabut juga sih setelah empat bulan berkarir) sebagai Social Media Specialist.

Istilah gampangnya, “Sibuk ngurusin sosmed orang, jadi lupa ngurusin sosmed sendiri.” Dan ya, konten tulisan dan video pun jadi terlantar, tapi saya jadi belajar gimana seorang sosmed officer/specialist bekerja.

Tapi saya tidak akan membahas tentang pekerjaan saat ini, mungkin nanti kalo udah get a hang of it lebih baik dan bisa membagikan insight terkait bidang itu.

Minat buat ngelanjutin menulis disini datang dari Vosfoyer, yang memberikan insight tentang “Stop overthinking, start creating”, khususnya di slide quantity > quality, yang membuat saya terpacu buat nulis lagi.

Karena tulisan yang baik adalah tulisan yang di-publish, bukan ndekem di draft!

Dan pada kesempatan kali ini, saya bakal menjadikan Tegur Sapa sebagai salah satu tema besar dalam tulisan-tulisan saya selanjutnya, sebagai bentuk reaching out dengan teman-teman terkait dengan kehidupannya saat ini.

Langsung ke inti tulisan ini ya…

Gimana kabarmu? Gimana dampak pandemi terhadap kuliah, pekerjaan, atau kegiatan sehari-harimu? (untuk yang penasaran tentang problematika pendidikan di kala pandemi, bisa cek tulisan saya disini)

Sudah berapa kali merasa munafik sama kata-kata yang kamu bilang saat di awal-awal pandemi?

Jujur, pada awalnya saya adalah yang ga suka, bahkan cenderung benci saat awal-awal pandemi orang-orang masih ada yang nongkrong di tempat umum tanpa tujuan yang jelas.

Tapi ternyata, setelah selama dua bulan lebih cuma dirumah aja, berhasil meluluhkan pemikiran saya, dan memutuskan untuk kumpul-kumpul lagi (sekali itu saja, pada saat itu) untuk pertama kalinya di Folkafe Semarang bareng temen-temen Flag Football.

Alasannya? Tidak ada kepastian, protokol yang sekenanya, dan apalagi kalo bukan karena bosan?

Saya yang awalnya patuh pun udah mulai mampir ke kafe-kafe (lebih sering sendirian tapi ya, tidak beramai-ramai) untuk sekadar bekerja atau sedikit refreshing.

Kemunafikan ini bahkan membuat saya tidak menampik kalo saya pengen banget nonton film di bioskop, karena di beberapa kota sudah buka dengan kapasitas 25% dari total tempat duduk, sedangkan di kota saya belum ada yang buka.

Tidak perlu membahas lebih lanjut, karena setelah berbulan-bulan pandemi ini, sepertinya peraturan protokol kesehatan ini sepertinya mulai lengang.

Terlebih untuk “Yang Baru Pulang dari Arab” dan disambut secara meriah oleh para pendukungnya, alias you-know-who tanpa harus saya sebutkan.

Disaat banyak EO, WO, dan sektor usaha lain mulai tumbang dan harus menjual aset pribadi untuk menyambung hidup karena terhalang izin, “Yang Mulia” ini dengan mudahnya membuat keramaian dan hanya didenda yang terhitung minimal.

Yah, kemunafikan seseorang bisa disebabkan banyak hal, khususnya yang punya privilege atau hak-hak khusus seperti beliau dan jajaran instansi lainnya

Sudah, tidak perlu iri dengan mereka. Bersama tulisan ini saya cuma ingin mendoakan buat temen-temen yang lagi berjuang dalam kesehariannya, ada yang berusaha menstabilkan kembali bisnis mereka, mendapatkan pendidikan yang layak meskipun pembelajaran jarak jauh (pjj), dan yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan kembali setelah terkena dampak pandemi.

Dan sebelumnya saya minta maaf terutama untuk keluarga terdekat atau dirinya sendiri menjadi korban dalam pandemi ini, bukan maksud saya untuk mengajak temen-temen untuk menolak dan melegalkan kembali aktivitas di keramaian sebagai bentuk kontra dengan perilaku tokoh tersebut.

Saya cuma menyampaikan isi hati saya dan berdoa yang terbaik untuk kita semua, berharap semuanya segera selesai, dan yang utama adalah membuat tulisan ini sebagai titik permulaan untuk rajin menulis kedepannya.

Tetap semangat temen-temen! Semoga kita bisa melalui ini semua!

--

--

Teo Ariesda
Teo Ariesda

Written by Teo Ariesda

I write about games, movies, anime, and stuffs

No responses yet